Kamis, 09 Oktober 2014

Kisah Hikmah

Muliakan Orangtua Kita

Di pinggiran kota, tinggal sebuah keluarga yang terdiri dari seoarng ayah, ibu, anak kecil bernama Syifa dan seorang kakek dan nenek. Sang ayah dan Ibu seorang pekerja keras, mereka berangkat kerja jam 5 Subuh dan pulang jam 8 malam, tepat jam makan malam.
Ketika malam bersama,karena kakek dan nenek sudah sangat tua, setiap memegang apapun pasti jatuh / tumpah, dan itu membuat ayah dan ibu marah. Kejadian itu terus terjadi disetiap malam, hingga pada suatau malam saat makan malam tanpa sengaja kakek menumpahkan seluruh sayur yang ada di mangkuk dan ibu pun berkata "Ya ampun kakek.....gimana sih...kalo gak bisa ambil makan sendiri, gak usah makan, setiap hari kok bisanya cuma numpain makanan yang ada di meja makan..." maka dengan suara lirih kakek berkata "maafkan kakek, kakek hanya ingin bisa menikmati makanan bersama anak, menantu dan cucu kakek....". Maka dengan suara lantang dan meluapkan amarahnya "yah...pokoknya bsok ibu gak mau tau, mulai besok malam kakek jangan makan malam bareng kita"  

Maka ke esokannya, kakek  dan nenekpun makan malam di pojok rumah ruang makan dengan apa adanya, sang ibu berkata "nah kalo gini donk nyaman, kan kalau begini makan malam kita bisa dinikmati ", namun disisi lain kakek dan nenek pun merintih, menangis, sedih, tetesan airmata terus menetes dari mata kakek dan nenek, dan kakek seraya berkata "nenek...nenek...maafkan kakek, maafkan kakek..dimasa tua ini kakek tidak bisa berikan kebagiaan pada nenek..." dengan nada lirih nenek menjawab "ndak apa-apa kek, susah senang, bahagia duka kita lalui bersama, semoga Alloh berikan kebahagiaan buat kita ya kek..." Suasana haru terpancar dariaura kakek dan nenek, namun aura bahagia terpancar disisi lain.

Ketika hari minggu keluarga mereka akan berwisata, jam 07.00 Ayah pun mencari cari keberadaan si kecil Syifa. dan ketika sedang mencari ternyata Syifan sedang berminan tempurung kelapa, dan ketika ayahnya bertanya untuk apa tempurung kelapa itu, maka dengan polos Syifa menjawab bahwa tempurung kelapa itu akan digunakan buat ayah dan ibunya jika sudah tua kelak, seperti kakek dan nenek saat itu.

Maka spontan ayah pun tersadar bahwa ia salah telah memperlakukan orangtua dengan semena-mena, dan ia berjanji akan memuliakan kakek dan nenek.

Mulai hari itu dan seterusnya, kakek dan nenek kembali bergabung makan malam den anak, menantu dan cucunya. Suasana berubah menjadi ramai, seru dan bahagia.

Muliakan lah orangtua kita, agar kita mendapatkan kemuliaan sebagai anak yang Sholeh dan Sholehah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar